Ketegangan antara Rusia dan Ukraina berlangsung sejak keduanya memutuskan untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet. Menurut Presiden Putin, Ukraina merupakan bagian dari Rusia baik secara budaya maupun sejarah. Secara ekonomi, Rusia sebenarnya mengajak Ukraina sebagai Uni Ekonomi Eurasia (UEE) yang ditandatangani oleh pimpinan Negara Rusia, Kazakhstan, dan Belarusia pada tanggal 29 Mei 2014 dan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2015.
Uni Ekonomi Eurasia (UEE) didirikan oleh Rusia untuk memperkuat kerja sama ekonomi internasional dengan negara-negara bekas Uni Soviet. Namun, Ukraina menolak dan lebih memilih untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Presiden Putin menyuarakan kekesalannya terhadap Ukraina karena menurutnya, jika Ukraina bergabung dengan NATO kemungkinan NATO akan mendukung Ukraina dalam perebutan kembali Semenanjung Crimea dan mengancam Rusia yang merupakan negara anti-NATO.
Pada tanggal 24 februari 2022 Rusia menyerang Ukraina, sehari setelah Presiden Putin mengeluarkan perintah operasi militer khusus. Dalam perang ini, Rusia tidak melakukan serangan terhadap warga sipil melainkan hanya fasilitas militer dengan di tandai adanya ledakan di sejumlah kota di Ukraina.
Saat ini perlawanan militer masih terus dilakukan dan belum ada tanda perdamaian antara dua negara tersebut. Lebih dari 1,2 juta orang pindah ke negara tetangga sejak Rusia melancarkan operasi militer pada tanggal 24 Februari.
Sumber:
CNBC Indonesia, Kompas, Kemenlu RI