Alunan sabda nan indah lahir di tengah fajar
Kini dipaksa redup di antara ribuan kabut berpendar
Jutaan lantunan
harapan keadilan
Dari negeri yang merdeka di tengah kebingungan
Roti keras di meja rakyat mencerminkan nestapa
Jamuan di menara
menjulang menyuguhkan pesta pora
Lambat laun
membunuh bagaikan racun
Rapal terbungkam
lemah tanpa ampun
Wahai negeri agung
Sungai hukummu
mulai kehilangan muaranya
Airnya kering,
penduduknya meraung
Haus akan setetes
rasa nirmala
Wahai anak negeri,
tidakkah kau dengar?
ratapan tanah
tempat darahmu bermula
Ibu pertiwi pilu,
sekarat, terisak
menunggu kasihmu
yang kian terlupa
Madiun,
11 September 2025